Sabtu, 30 Januari 2016

Makalah Manajemen Kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Dalam bukunya Administration of Public Education Stephen J. K menjelaskan bahwa pengelolaan pengajaran termasuk dalam gugusan substansi problema-problema tertentu. (Knezevich, 1961:388). Dalam uraian ini beliau menjelaskan tentang kurikulum, sebagai berikut :
Curriculum as all experiences for leaner provided under the direction of an institution for education. (Knezevich, 1961:388). Kurikulum dilihat sebagai seluruh pengalaman belajar siswa di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan, dalam hal lain sekolah. Kurikulum dilihat sebagai menterjemahkan tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengalaman itu disusun menurut luas dan urutan umur belajar subyek didik.
Di sekolah-sekolah kita sudah punya kurikulum. Dalam buku kurikulum itu disediakan juga garis-garis besar progam pengajaran untuk tiap tingkat. Masalah yang akan disorot dalam uraian ini ialah bila suatu sistem kurikulum dilaksanakan, maka ide dasar yang dianut dalam kurikulum itu harus di pahami oleh para administrator sekolah, karena mereka yang akan mengelola kurikulum. Supaya para pembaca dapat memahami cara mengelola progam di sekolah.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari manajemen kurikulum ?
2.    Apa saja ruang lingkup dalam manajemen kurikulum ?
3.    Apa pengertian dari pengelolaan pengajaran di sekolah ?
4.    Apa prinsip dan fungsi manajemen kurikulum ?
5.    Apa pengertian dan fungsi dari kalender sekolah?
6.    Kapan dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kerja tahunan?
7.    Apa saja tahapan untuk menyusun jadwal jadwal pelajaran?
8.    Apa saja yang perlu diperhatikan ketika menyusun jadwal bagi guru budang studi?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari manajemen kurikulum.
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup dari manajemen kurikulum.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan pengajaran di sekolah.
4.      Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen kurikulum.
5.      Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari kalender sekolah.
6.      Untuk mengetahui kapan dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kerja tahunan.
7.      Untuk mengetahui apa saja tahapan dalam menyusun jadwal jadwal pelajaran.
8.      Untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan ketika menyusun jadwal bagi guru bidang studi.


BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Manajemen Kurikulum
Secara etimologis kurikulum berasal dari kata cure”cursus” yang berati hal lari cepat, perlombaan cepat, arah/tujuan, rangkaian pelajaran dan peredaran waktu.
Definisi kurikulum sesuai dengan UU Sisdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Willam T. Gruhn dan Harl R. Douglass mengemukakan dalam bukunya The Modern Junior High School (p. 61) tentang konsep dasar kurikulum sebagai berikut :
“To day the curriculum is coming to be thought of as sonsisting of the total controlles school, for the purpose stimulating, influencing and contributing to the wholesome growth and development of boys and girls”
Secara sederhana diartikan sebagai berikut :
Kurikulum dipikirkan sebagai keseluruhan lingkungan yang tercipta di bawah pengawasan sekolah untuk mempengaruhi dan menunjang keseluruhan pertumbuhan dan perkembangan para siswa.
Pengertian dari manajemen kurikulum ialah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dikelola secara produktif agar masyarakat memiliki sekolah. Sehingga terbentuk sinerjik antara sekolah dengan masyarakat untuk mewujudkan progam-progam sekolah. Dengan demikian keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam mengindentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah.

B.  Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.

C.  Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum
1.    Prinsip Manajemen Kurikulum
a)    Produktivitas, hasil akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
b)   Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c)    Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d)   Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensiuntuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan m anajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang relatif singkat.
Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahakan visi, misi dan tujuan kurikulum
2.    Fungsi Manajemen Kurikulum
a)      Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
b)      Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa unruk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan ko kurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.

D.  Pengertian Pengelolaan Pengajar
Knezevich menggunakan istilah “Instructional Leadership”, maksudnya ialah menata pengajaran. Kalau pengertian itu yang digunakan, maka tugasnya mulai dari merencanakan kurikulum sampai penilaian dan pengembangannya.
Dalam uraian ini pengelolaan pengajaran hanya dibatasi pada bagaimana mengatur kurikulum di sekolah. Artinya bagaimana menterjemahkan ini kurikulum ke dalam bahasa proses belajar mengajar yang disajikan dalam satuan-satuan pengalaman belajar agar dapat dicerna oleh siswa. Jadi pengelolaan pengajaran adalah setiap usaha sekolah untuk mengatur seluruh kegiatan, baik yang bersifat intra kurikuler, ko kurikuler maupun ekstern kurikuler. Dibicarakan juga bagaimana menata proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas.
Intra kurikuler merupakan kegiatan pelaksanaan kurikulum secara reguler yang sudah ditetapkan secara terjadwal dan pokok.
Ko kurikuler adalah kegiatan di luar kegiatan pokok sebagai tambahan dengan tujuan menunjang kegiatan pokok.
Ekstern kurikuler adalah kegiatan tambahan di luar kegiatan pokok yang bertujuan memberikan bekal tambahan.

E.  Kalender Sekolah
Kalender sekolah adalah ketetntuan waktu belajar yang ditentukan oleh pimpinan penyelenggara pendidikan. Berisi jumlah hari sekolah efektif dalam satu tahun ajaran yang terdiri dari dua semester. (Gambar 01)
Umumnya penentuan hari belajar efektif itu sebanyak 240-245 hari efektif. Atas dasar kalender sekolah setiap Kepala Sekolah dapat menetapkan kegiatan-kegiatan sekolah selama setahun.
Dengan adanya kalender sekolah progam-progam tahunan staf sekolah dapat mengetahui :
1.    Kapan tahun ajaran dimulai dan berakhir
2.    Kapan dia harus mengajar
3.    Kapan hari libur
4.    Kapan ada kegiatan eksta kurikuler dll

F.   Penyusuan Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan ialah suatu rencana tentang kegiatan-kegiatan pendidikan yang akan dilaksanakan selama tahun ajaran, di samping memuat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan juga merencanakan tentang waktu “kapan” kegiatan itu dilaksanakan. Oleh karena itu Rencana Kerja Tahunan ini disebut juga “Kalender Pendidikan,” dengan demikian kalender pendidikan ini merupakan pedoman pokok bagi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah selama tahun. (Gambar 02)
Kalender pendidikan harus sudah disusun sebelum tahun ajaran dimulai dan harus direncanakan secara matang oleh kepala sekolah dan guru-guru, dengan demikian guru-guru ikut terlibat sepenuhnya (involved) dalam perencanaan dan ikut bertanggungjawab sepenuhnya pula dalam pelaksanaannya, dan juga agar apa yang akan dikerjakan pada tahun ajaran yang akan datang telah direncanakan dengan baik.
G. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Masalah penyusunan jadwal merupakan salah satu masalah yang sangat penting dan cukup sulit, sehingga sering menyusun jadwal ini dipergunakan sebagai barometer untuk mengukur kemampuan kepala sekolah atau guru yang diserahi tugas tersebut. (Gambar 03)
Penyusunan jadwal pelajaran dilakukan dengan :
1.      Menginventarisasi mata pelajaran dan jumlah masing-masing mata pelajaran.
2.      Penentuan waktu jam pelajaran per mata pelajaran dan jam mata pelajaran per minggu.
3.      Pembagian beban mengajar merupakan suatu perangkat yang berisi tentang pembagian jam kerja mengajar pada masing-masing guru. Beban mengajar diadakan agar guru mengetahui berapa berat beban mengajar pada tiap hari ataupun tiap minggunya.
4.      Penyusunan program pengajaran tahunan dan semester dilakukan oleh guru kelas dengan dibantu dan dibina oleh kepala sekolah setiap semester dan tahun.
5.      Alokasi waktu sesuai dengan susunan progam dalam silabus untuk setiap mata pelajaran.
6.      Setiap pertemuan minimal dua jam jadwal pelajaran.
7.      Pergantian jam bagi guru, diselingi dengan waktu istirahat.


H.  Pembagian Beban/ Tugas Guru
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau menyusun jadwal bagi guru bidang studi : (Gambar 04)
1.    Harus menjaga keseimbangan antara tuntutan dan keharusan lembaga sekolah dengan tuntutan dan kebutuhan guru secara pribadi. Biasanya tiap guru memninta waktunya sendiri. Kalau tiap orang menentukan waktunya sendiri akan terjadi “Tabrakan Jadwal”.
2.    Bidang studi yang memerlukan pembinaan kegiatan mental yang tinggi harus ditempatkan pada jam pagi (awal pelajaran).
3.    Pelajaran yang lebih banyak mementingkan keterampilan ditempatkan pada jam akhir.
4.    Cegah saling mengganggu antara pelajaran yang diberikan pada kelas yang satu dengan kelas yang lain.
5.    Untuk pelajaran tradisional yang menggunakan metode ceramah agar jangan lebih dari dua jam pelajaran, karena daya serap anak terbatas. Anak tidak mungkin duduk mendengarkan selama 140 menit terus menerus. Jadi harus ada selang waktu diantara dua jam pelajaran.

Khusus guru yang mendapat tugas tambahan pemenuhan jam disesuaikan dengan PP 74 tahun 2008 tentang tugas tambahan guru. Pedoman penghitungan beban kerja guru yang diterbitkan Direjn PMPTK kemdiknas :
1.      Tugas sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam, sehingga minimal wajib mengajar 6 jam.
2.      Tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam.
3.      Tugas sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam.
4.      Tugas sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam.





BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan makalah diatas tentang manajemen kurikulum dapat disimpulkan bahwa.
Pertama, Manajemen Kurikulum sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum membutuhkan keterlibatan masyarakat agar dapat memahami, membantu dan mengontrol implementasi kurikulum.
Kedua, Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan kurikulum.
Ketiga, pengelolaan pengajaran adalah setiap usaha sekolah untuk mengatur seluruh kegiatan, baik yang bersifat intra kurikuler, ko kurikuler maupun ekstern kurikuler. Dibicarakan juga bagaimana menata proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas.

B.   SARAN




DAFTAR RUJUKAN
Fachrudi, S.I & Soetopo, H. 1987. Administrasi Pendidikan.Malang: Ikip Malang
Nanang. 2013. Manajemen Kurikulum, (Online), (nanang.cds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum), diakses 5 September 2014
Soetopo, H & Sumanto, W. 1982. Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. Malang: Usaha Nasional Surabaya Indonesia
Tim Dosen.2009. Manajemen Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Triwiyanto, T. 2013. Hakikat Manusia, Aliran, Sistem, Layanan, Dan Persoalan Pendidikan. Malang: FIP UM




DAFTAR TABEL

 Progam Tahunan Sekolah

Jadwal Pelajaran
 Beban Tugas Guru
Kalender Sekolah

0 komentar:

Posting Komentar