BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bukunya Administration of Public
Education Stephen J. K menjelaskan bahwa pengelolaan pengajaran termasuk dalam
gugusan substansi problema-problema tertentu. (Knezevich, 1961:388). Dalam
uraian ini beliau menjelaskan tentang kurikulum, sebagai berikut :
Curriculum as all experiences for leaner
provided under the direction of an institution for education. (Knezevich,
1961:388). Kurikulum dilihat sebagai seluruh pengalaman belajar siswa di bawah
tanggung jawab lembaga pendidikan, dalam hal lain sekolah. Kurikulum dilihat
sebagai menterjemahkan tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengalaman itu
disusun menurut luas dan urutan umur belajar subyek didik.
Di sekolah-sekolah kita sudah punya
kurikulum. Dalam buku kurikulum itu disediakan juga garis-garis besar progam
pengajaran untuk tiap tingkat. Masalah yang akan disorot dalam uraian ini ialah
bila suatu sistem kurikulum dilaksanakan, maka ide dasar yang dianut dalam
kurikulum itu harus di pahami oleh para administrator sekolah, karena mereka
yang akan mengelola kurikulum. Supaya para pembaca dapat memahami cara
mengelola progam di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari manajemen kurikulum ?
2. Apa
saja ruang lingkup dalam manajemen kurikulum ?
3. Apa
pengertian dari pengelolaan pengajaran di sekolah ?
4. Apa
prinsip dan fungsi manajemen kurikulum ?
5. Apa
pengertian dan fungsi dari kalender sekolah?
6. Kapan
dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kerja tahunan?
7. Apa
saja tahapan untuk menyusun jadwal jadwal pelajaran?
8. Apa
saja yang perlu diperhatikan ketika menyusun jadwal bagi guru budang studi?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari manajemen kurikulum.
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup dari manajemen kurikulum.
3. Untuk
mengetahui pengertian dari pengelolaan pengajaran di sekolah.
4. Untuk
mengetahui prinsip dan fungsi manajemen kurikulum.
5. Untuk
mengetahui pengertian dan fungsi dari kalender sekolah.
6. Untuk
mengetahui kapan dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kerja
tahunan.
7. Untuk
mengetahui apa saja tahapan dalam menyusun jadwal jadwal pelajaran.
8. Untuk
mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan ketika menyusun jadwal bagi guru bidang
studi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kurikulum
Secara
etimologis kurikulum berasal dari kata cure”cursus” yang berati hal lari cepat,
perlombaan cepat, arah/tujuan, rangkaian pelajaran dan peredaran waktu.
Definisi
kurikulum sesuai dengan UU Sisdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Willam
T. Gruhn dan Harl R. Douglass mengemukakan dalam bukunya The Modern Junior High
School (p. 61) tentang konsep dasar kurikulum sebagai berikut :
“To
day the curriculum is coming to be thought of as sonsisting of the total
controlles school, for the purpose stimulating, influencing and contributing to
the wholesome growth and development of boys and girls”
Secara
sederhana diartikan sebagai berikut :
Kurikulum
dipikirkan sebagai keseluruhan lingkungan yang tercipta di bawah pengawasan
sekolah untuk mempengaruhi dan menunjang keseluruhan pertumbuhan dan
perkembangan para siswa.
Pengertian
dari manajemen kurikulum ialah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komprehensif dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian
tujuan kurikulum.
Hubungan
sekolah dengan masyarakat perlu dikelola secara produktif agar masyarakat
memiliki sekolah. Sehingga terbentuk sinerjik antara sekolah dengan masyarakat
untuk mewujudkan progam-progam sekolah. Dengan demikian keterlibatan masyarakat
dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu dan
mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah
selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam mengindentifikasi kebutuhan
kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan
pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan
hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah.
B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Ruang
lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih mengutamakan
untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar
kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang
bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas
dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.
C. Prinsip dan Fungsi Manajemen
Kurikulum
1.
Prinsip
Manajemen Kurikulum
a) Produktivitas,
hasil akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
b) Demokratisasi,
pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang seharusnya
dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
c) Kooperatif,
untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu
adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d) Efektivitas
dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensiuntuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan m
anajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga
dan waktu yang relatif singkat.
Mengarahkan
visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen
kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahakan visi, misi dan tujuan
kurikulum
2.
Fungsi
Manajemen Kurikulum
a) Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
b) Meningkatkan
keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa unruk mencapai hasil yang maksimal,
kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui
kegiatan intrakurikuler tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan ko
kurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
D. Pengertian Pengelolaan Pengajar
Knezevich
menggunakan istilah “Instructional Leadership”, maksudnya ialah menata
pengajaran. Kalau pengertian itu yang digunakan, maka tugasnya mulai dari merencanakan
kurikulum sampai penilaian dan pengembangannya.
Dalam
uraian ini pengelolaan pengajaran hanya dibatasi pada bagaimana mengatur
kurikulum di sekolah. Artinya bagaimana menterjemahkan ini kurikulum ke dalam
bahasa proses belajar mengajar yang disajikan dalam satuan-satuan pengalaman
belajar agar dapat dicerna oleh siswa. Jadi pengelolaan pengajaran adalah
setiap usaha sekolah untuk mengatur seluruh kegiatan, baik yang bersifat intra
kurikuler, ko kurikuler maupun ekstern kurikuler. Dibicarakan juga bagaimana
menata proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas.
Intra kurikuler
merupakan kegiatan pelaksanaan kurikulum secara reguler yang sudah ditetapkan
secara terjadwal dan pokok.
Ko kurikuler adalah
kegiatan di luar kegiatan pokok sebagai tambahan dengan tujuan menunjang
kegiatan pokok.
Ekstern kurikuler
adalah kegiatan tambahan di luar kegiatan pokok yang bertujuan memberikan bekal
tambahan.
E. Kalender Sekolah
Kalender
sekolah adalah ketetntuan waktu belajar yang ditentukan oleh pimpinan
penyelenggara pendidikan. Berisi jumlah hari sekolah efektif dalam satu tahun
ajaran yang terdiri dari dua semester. (Gambar 01)
Umumnya
penentuan hari belajar efektif itu sebanyak 240-245 hari efektif. Atas dasar
kalender sekolah setiap Kepala Sekolah dapat menetapkan kegiatan-kegiatan
sekolah selama setahun.
Dengan adanya kalender
sekolah progam-progam tahunan staf sekolah dapat mengetahui :
1. Kapan
tahun ajaran dimulai dan berakhir
2. Kapan
dia harus mengajar
3. Kapan
hari libur
4. Kapan
ada kegiatan eksta kurikuler dll
F.
Penyusuan
Rencana Kerja Tahunan
Rencana
Kerja Tahunan ialah suatu rencana tentang kegiatan-kegiatan pendidikan yang
akan dilaksanakan selama tahun ajaran, di samping memuat kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan juga merencanakan tentang waktu “kapan” kegiatan itu
dilaksanakan. Oleh karena itu Rencana Kerja Tahunan ini disebut juga “Kalender
Pendidikan,” dengan demikian kalender pendidikan ini merupakan pedoman pokok
bagi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah selama tahun. (Gambar 02)
Kalender
pendidikan harus sudah disusun sebelum tahun ajaran dimulai dan harus
direncanakan secara matang oleh kepala sekolah dan guru-guru, dengan demikian
guru-guru ikut terlibat sepenuhnya (involved) dalam perencanaan dan ikut
bertanggungjawab sepenuhnya pula dalam pelaksanaannya, dan juga agar apa yang
akan dikerjakan pada tahun ajaran yang akan datang telah direncanakan dengan
baik.
G. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Masalah
penyusunan jadwal merupakan salah satu masalah yang sangat penting dan cukup
sulit, sehingga sering menyusun jadwal ini dipergunakan sebagai barometer untuk
mengukur kemampuan kepala sekolah atau guru yang diserahi tugas tersebut.
(Gambar 03)
Penyusunan jadwal
pelajaran dilakukan dengan :
1. Menginventarisasi
mata pelajaran dan jumlah masing-masing mata pelajaran.
2. Penentuan
waktu jam pelajaran per mata pelajaran dan jam mata pelajaran per minggu.
3. Pembagian
beban mengajar merupakan suatu perangkat yang berisi tentang pembagian jam
kerja mengajar pada masing-masing guru. Beban mengajar diadakan agar guru
mengetahui berapa berat beban mengajar pada tiap hari ataupun tiap minggunya.
4. Penyusunan
program pengajaran tahunan dan semester dilakukan oleh guru kelas dengan
dibantu dan dibina oleh kepala sekolah setiap semester dan tahun.
5. Alokasi
waktu sesuai dengan susunan progam dalam silabus untuk setiap mata pelajaran.
6. Setiap
pertemuan minimal dua jam jadwal pelajaran.
7. Pergantian
jam bagi guru, diselingi dengan waktu istirahat.
H. Pembagian Beban/ Tugas Guru
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan kalau menyusun jadwal bagi guru bidang studi : (Gambar 04)
1. Harus
menjaga keseimbangan antara tuntutan dan keharusan lembaga sekolah dengan
tuntutan dan kebutuhan guru secara pribadi. Biasanya tiap guru memninta
waktunya sendiri. Kalau tiap orang menentukan waktunya sendiri akan terjadi
“Tabrakan Jadwal”.
2. Bidang
studi yang memerlukan pembinaan kegiatan mental yang tinggi harus ditempatkan
pada jam pagi (awal pelajaran).
3. Pelajaran
yang lebih banyak mementingkan keterampilan ditempatkan pada jam akhir.
4. Cegah
saling mengganggu antara pelajaran yang diberikan pada kelas yang satu dengan
kelas yang lain.
5. Untuk
pelajaran tradisional yang menggunakan metode ceramah agar jangan lebih dari
dua jam pelajaran, karena daya serap anak terbatas. Anak tidak mungkin duduk
mendengarkan selama 140 menit terus menerus. Jadi harus ada selang waktu diantara
dua jam pelajaran.
Khusus guru yang
mendapat tugas tambahan pemenuhan jam disesuaikan dengan PP 74 tahun 2008
tentang tugas tambahan guru. Pedoman penghitungan beban kerja guru yang
diterbitkan Direjn PMPTK kemdiknas :
1. Tugas
sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam, sehingga minimal wajib mengajar
6 jam.
2. Tugas
sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib
mengajar 12 jam.
3. Tugas
sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib
mengajar 12 jam.
4. Tugas
sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar
12 jam.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan makalah diatas tentang manajemen kurikulum dapat disimpulkan bahwa.
Pertama,
Manajemen
Kurikulum sebagai suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum membutuhkan keterlibatan masyarakat agar
dapat memahami, membantu dan mengontrol implementasi kurikulum.
Kedua, Ruang
lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan kurikulum.
Ketiga, pengelolaan
pengajaran adalah setiap usaha sekolah untuk mengatur seluruh kegiatan, baik
yang bersifat intra kurikuler, ko kurikuler maupun ekstern kurikuler.
Dibicarakan juga bagaimana menata proses kegiatan belajar mengajar guru di
kelas.
B. SARAN
DAFTAR
RUJUKAN
Fachrudi,
S.I & Soetopo, H. 1987. Administrasi
Pendidikan.Malang: Ikip Malang
Nanang. 2013. Manajemen Kurikulum, (Online), (nanang.cds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum),
diakses 5 September 2014
Soetopo, H &
Sumanto, W. 1982. Pengantar Operasional
Administrasi Pendidikan. Malang: Usaha Nasional Surabaya Indonesia
Tim
Dosen.2009. Manajemen Pendidikan.Bandung:
Alfabeta
Triwiyanto,
T. 2013. Hakikat Manusia, Aliran, Sistem,
Layanan, Dan Persoalan Pendidikan. Malang: FIP UM
Progam Tahunan Sekolah
Jadwal Pelajaran
Beban Tugas Guru
Kalender Sekolah
0 komentar:
Posting Komentar